BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Rabu, 13 Mei 2009

diary di april mop

DIARY DI APRIL MOP
OLEH : Mutia Larasati

Dear diary,
Hari ini tanggal 1 April 2009. Yup, bener banget. ‘April Fool’s Day’. Atau yang lebih sering disebut ‘April Mop’. Pagi ini aku sudah merasa hari ini akan jadi hari yang menyenangkan bagi semua orang. Terutama aku, hehehe.. Maklumlah, aku ini, kan, dijuluki ‘ratu jail sedunia’ oleh teman-teman se-geng-ku. Di antara 7 orang yang tergabung dalam geng “The Things” ini cuma aku yang rajin banget ngejailin anak-anak lain.
Aku sudah membayangkan, pasti di sekolah nanti akan terdengar gelak tawa dari kelasku. Tentu saja karena mendapat ‘kado kecil’ dariku. Hm..aku jadi teringat april mop tahun lalu. Aku memberikan mashpotatos atau kentang tumbuk yang biasanya ditaburi dengan keju mozzarella kemudian dipanggang hingga kejunya melumer. Hm.. pokoknya enak deh!! Nah, aku memberikan mashpotatos itu kepada ketua kelasku, Dita. Dita pun berkata dengan senyuman manisnya yang kata orang bisa melumerkan hati (alah!! tapi dia memang cantik, sih..), “Wah, makasih,ya, April, kamu baik banget! Tau aja aku suka mashpotatos...”
Tapi saat ia menyuapkan mashpotatos itu ke mulutnya..senyuman mautnya berubah menjadi wajah orang yang kedinginan!! Loh, kok kedinginan? Tentu saja, mashpotatos itu aku buat dari es krim vanilla yang aku olesi dengan mentega agar berwarna kuning!! Akupun segera berdiri dari kursiku dan bersiap-siap lari karena aku tahu dia akan mengejarku sambil berkata “Selamat April Mop, Dita! Enak, kan, mashpotatosnya!!! Hahaha!!” Betul saja, Dita mengejarku hingga aku tertangkap olehnya. Hmm..masa-masa itu menyenangkan..
Aku jadi terfikir, tahun ini aku buat apa, yah? Dan untuk siapa? Oh, iya! Aku punya ide. Aku akan memberikan kejutan tahun ini untuk sahabatku, Raras. Yah,aku memang pernah mengerjainya pada waktu kami masih SD. Waktu itu memberikannya kado yang berisi tikus putih. Dia memang takut sekali sama yang namanya tikus. Tapi tahun ini aku kasih dia apa,yah??
Di perjalanan menuju ke sekolah tadi, aku tiba-tiba dapat ide untuk Raras. Aku senyum-senyum sendiri memikirkan rencanaku itu. Sampai-sampai supirku bilang, “Non April baik-baik aja, kan? Kalo sakit, mendingan gak usah sekolah, deh, non.” Ih, enak aja aku di bilang sakit. Aku kan sehat-sehat aja!
Dear diary,
Sesampainya di sekolah, aku langsung mencari target kejailanku, siapa lagi kalau bukan Raras. Oh, ternyata dia sedang duduk di bangkunya, membaca buku kesukaannya, ‘Harry Potter’. Dia memang sangat suka kisah Harry Potter itu. Buktinya, dia sangat senang waktu aku memberikannya buku ke-7 cerita Harry Potter yang magis itu pada saat ulang tahunnya. Saking senangnya, dia hampir jatuh dari tempat tidurnya yang bermotif princess. Dasar Raras, pikirannya penuh dengan khayalan.
Kelihatannya Raras sebentar lagi akan menyelesaikan buku yang kuberikan itu. Aku,sih, malas baca buku begitu. Tebal sekali!! Dulu saja, ketika aku dipinjamkan buku Harry Potter yang pertama, bukannya dibaca, malah kugunakan sebagai bantal. Yah, aku ngantuk banget baca buku setebal itu,eh, jadi ketiduran. He..he..he..
“Raras!!” teriakku. He..he..siap-siap dapat hadiah, Ras, pikirku. “ Ras, aku punya kabar buruk.”kataku memulai pembicaraan sambil manampilkan wajah yang sangat sedih. “ehm..kamu ingat, kan, lukisan yang susah payah kamu buat untuk nilai prakarya kita” Guru prakaryaku memang menyuruh kami untuk membuat lukisan dengan tema bebas. Nah, kebetulan si Raras jago banget melukis. Makanya, aku serahin bagian melukis sama Raras (tapi aku juga mengerjakan lukisan itu sedikit, lho!). Dan aku bertugas membeli bingkainya. “Nah, kemarin kamu bilang aku aja yang bawa pulang lukisan itu karena mau dibingkai. Nah, saat aku sudah menaruhnya, dengan hati-hati, di kamarku, tiba-tiba gelas yang berisi air di meja sebelah lukisan itu tersenggol dan tumpah ke arah ukisan itu. Akhirnya lukisan itu..lukisan itu..hancur, deh, pokoknya.”
Raras pun berteriak, “APA?” Dia terlihat sangat shock mendengarnya. “Lukisanku..lukisanku ...HANCUR??” Raras hampir menangis. Nah, saat sudah puas melihat ketegangan Raras, aku langsung berteriak, “Happy april fool’s day, Raras! Aku harap kamu menikmati kejutan kecilku!! Hahaha!!”
Bukannya tersenyum apalagi tertawa, Raras malah cemberut. Dia kelihatan marah banget dengan kejutanku. Aku jadi takut melihatnya. “ehm..maaf,ya, Ras. Kalau kejutanku bikin kamu marah..”kataku. “Enggak, aku gak marah. Aku cuma muak melihat kelakuan kamu. Memangnya bagus, ngejailin orang?”kata Raras. “Aku gak tahu, kenapa kamu bisa setega itu ngejailin aku. Kamu tahu, kan, lukisan itu sangat berarti bagiku. Aku sudah bekerja sangat keras demi lukisan itu.” Raras melangkah pergi dari hadapanku. “Tapi, Ras..” aku berusaha mengejar Raras.
Sepanjang pelajaran, Raras mendiamkanku. Dan entah mengapa teman-temanku yang lain juga ikut memusuhiku. Termasuk teman-teman gengku. Aku cuma bisa pasrah. Aku memang salah. Tapi aku tidak bermaksud untuk melukai hati Raras. Duh, aku jadi benci bulan april.
Dear diary,
Sesampainya di rumah, aku tidak langsung masuk ke rumah, melainkan langsung menuju rumah pohon yang sejak aku kecil telah menjadi tempatku berkeluh kesah. Merenungkan kejadian buruk yang telah kualami. Salah satunya, ya, kejadian ini. Rumah pohon ini bagaikan saksi bisu yang telah mendengarkan curhatku.
Hampir 1 jam aku merenung di rumah pohon yang terletak di halaman rumahku yang cukup luas. Aku lihat jam tangan kesayanganku yang diberikan Raras kepadaku saat baru pulang liburan dari Amerika. “Wah, udah jam 3! Pantesan aja aku laper banget. Si mbok masak apa,yah, hari ini?” kataku sambil turun dari rumah pohonku. Si mbok masakannya memang enak, mungkin kalau Pak Bondan Winarno, presenter acara makan-makan itu datang ke rumahku dan mencicipi masakan si mbok, pasti beliau bakal bilang “maknyuss..” Hehehe..
Akupun berjalan menuju pintu depan rumahku yang langsung terhubung dengan ruang tamuku. Aku membuka sepatu kesayanganku yang aku beli dengan uang tabunganku sendiri. Maklum, harga sepatunya sangat mahal. Karena itu orangtuaku menyuruhku untuk membelinya dengan uang tabungan sendiri. Selain itu, belinya juga harus nitip sama Oom dan Tanteku di luar negeri, karena gak dijual disini. Loh, kok jadi pamer gini, yah?
Aku membuka pintu rumahku yang bernuansa kayu. Orangtuaku memang sangat suka dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan alam. Jadilah rumahku seperti hutan-hutan, tapi tetap asri. Sayang, rumahku tidak pernah masuk acara tv yang membahas rumah-rumah unik. Rumahku kan unik juga!! Hehe...
Kembali ke membuka pintu rumahku. Ketika aku membuka pintu rumahku..tiba-tiba terdengar bunyi terompet. “Selamat ulangtahun, April!”teriak teman-temanku. Ternyata teman-temanku datang ke rumahku, termasuk Raras. Aku masih terbengong-bengong melihatnya. Tentu saja, tadi kan mereka semua cuekin aku di sekolah, tapi kenapa sekarang..Oh, iya! Hari ini kan ulang tahunku! Tanggal 1 April 2009!! Duh, gara-gara sibuk sama rencana ngejailin Raras, jadi lupa sama ulang tahun sendiri, pikirku. “Selamat ulang tahun, yah, kawanku, Aprilia Anggraini! Semoga panjang umur dan semua harapanmu terkabulkan! Ingat, kami semua disini, karena kami menyayangimu!” Raras dan kedua orangtuaku datang membawakan kue cokelat, kesukaanku!! Aku pun meniup lilin di kue itu sambil diiringi nyanyian selamat ulang tahun dari teman-temanku.
“Ras, kamu gak marah kan, soal jailanku tadi pagi..”kataku pada Raras seusai acara. “Yah, nggaklah! Lukisan itu kan masih ada di rumahku karena kemarin kamu lupa mengambilnya! Jadi aku sudah tahu kalau semua itu bohong!”jelasnya. “Wah, kamu ternyata teliti juga. Eh, tahu gak, gara-gara kejadin tadi pagi, aku sempet benci sama bulan april! Tapi setelah acara ini, aku sadar kalau kebencianku itu salah.”kataku. “He..he.. oh, iya. Selain itu, kami semua tadi sengaja cuekin kamu. Soalnya biasanya kamu yang ngerjain kita, nah, tahun ini kita mau kamu yang dikerjain. Eh, akhirnya berhasil juga. Ngomong-ngomong wajah kamu jelek banget, deh, tadi waktu kamu minta maaf ke aku tadi pagi karena aku marah- marah!”kata Raras. Aku pun langsung berlari mengejarnya sambil tertawa.
Dear diary,
Hari ini aku sangat bahagia. Aku dapat pengalaman dikerjain, dan bukan mengerjai. Aku juga senang banget, karena teman-temanku peduli denganku, bahkan hari ulangtahunku. Dan hari ini, aku mendapat pelajaran. Orang yang ngerjain kamu, adalah orang yang sayang dan peduli sama kamu.
Akupun menutup buku diaryku. Diary yang penuh kisah hidupku. Aku beranjak dari meja belajarku dan menuju tempat tidurku. “selamat bermimpi di April yang indah.”




Mutia Larasati
SMP Nusantara Kelas VIIA, Makassar

charlie moody

"Charlie Moody"
oleh: Mutia Larasati
Hai! Namaku Charlotte Alice Katherine Moody atau Charlotte Moody. Tapi aku lebih suka dipanggil Charlie. Aku tahu, namaku memang aneh. Tentu saja karena ada kata Moody di belakang Aku saja tak tahu kenapa orang tuaku memberiku nama seperti itu. Tapi aku tetap menyayangi mereka (ya iyalah!). Sebenarnya aku memang orangnya sangat moody. Mood-ku dalam suatu hari tak bisa ditebak. Jadi, aku merasa namaku sangat cocok dengan kepribadianku.
Aku tinggal di California, kota ini penuh dengan drama, pas dengan bakatku yang (menurutku) sangat keren, acting. Prinsipku itu, hidup itu penuh dengan drama, semua orang pasti bisa beracting, walau tak tampak dengan jelas, Yah, pokoknya aku cinta drama.
Aku memiliki sahabat baik, namanya Lottie Beckworth dan Jamie Edwards. Mereka berdua sangat baik padaku. Aku mengenal mereka saat kami masuk di sekolah menengah pertama ini. Dulu kami selalu dijuluki genk ‘tak tahu tren’ oleh Louisa Enright. Louisa sebenarnya adalah salah satu sahabat kami sampai dia melakukan sebuah tren yang dia katakan ‘gebrakan mode terbaru’. Aku sudah lupa dengan modenya itu (sebenarnya aku, Lottie dan Jamie berusaha melupakannya..) .
Sebenarnya kami cukup mengerti tentang tren berpakaian saat ini. Aku sering membeli majalah mode yang dijual di depan rumahku. Satu hal yang membuatku tak bisa mengikuti tren ketika ke sekolah (sekolahku memperbolehkan murid-muridnya menggunakan baju bebas.) karena ibuku selalu membelikan baju di ‘obral gila’ yang hanya berlangsung 10 menit. Dan kau tahu, jika ibu-ibu membelikanmu baju, mereka tak tahu tren zaman sekarang! Sebenarnya aku ingin ikut ke obral itu, hanya saja aku selalu berhalangan datang ke sana. Seakan tidak diperbolehkan kesana, saat hari obral selalu ada kegiatan yang waktunya tepat saat obral. Kerja kelompoklah, janji dengan temanlah, pokoknya komplit deh! Padahal di sana banyak sekali pakaian-pakaian yang menurut Lottie ‘tren banget’, tapi..yah..pokoknya aku tak bisa kesana...
Hari ini berjalan seperti biasa. Termasuk aku, Lottie, dan Jamie yang kebetulan datang secara bersamaan. Kami berjalan bersama menuju pintu gerbang sekolah dan tiba-tiba di hadang oleh Louisa dan genknya. “Hei, geng tak tahu tren!” katanya. “Louise, aku tak ingin mencari masalah pagi ini! Jadi bisakah untuk hari ini saja tidak berlaku kasar kepada kami dan anak-anak lain?”. Sungguh, pagi ini aku saja sudah cukup kesal. Pertama di siram dengan air di vas bunga oleh adik laki-lakiku, Newtoine. Oh, melihat wajah jailnya saja aku sudah muak, apalagi dengan bonus air vas bunga. Ihhh.. Setelah itu acara sarapanku berantakan karena pussy, kucingku yang sangat malas menumpahkan serealku. Pokoknya pagi ini sudah cukup menyebalkan. Dan aku tak ingin detik-detik di sekolahku ini di hancurkan oleh ‘nyonya super duper menyebalkan’.
“Louise, meskipun kami tidak mengikuti tren yang kau ciptakan itu, tapi tak berarti kami tidak tahu mode, dong! Selain itu, kita kan pernah berteman dekat. Tidakkah kau, yah, prihatin pada kami yang SELALU kau ejek?”kata Lottie panjang lebar. Kata-kata Lottie memang benar, tapi aku agak ragu saat dia mengatakan ‘prihatin’. Karena menurutku, Louise tidak memilik perasaan iba sama sekali. Satu-satunya hal yang dapat membuatnya iba adalah orang-orang yang tidak tahu tren, seperti kami. Dia akan membuat mimik menjijikan, sok kasihan. Oh..aku benci orang yang seperti itu.
“Oh, Little Lottie,”katanya sambil menepuk-nepuk kepala Lottie. ”Aku? Prihatin? Kepada kalian? Uh, tidak terima kasih!”
Aku memandang Lottie sambil memasang mimik bingung.
“Lebih baik aku menggunakan waktuku untuk memanjakan diriku di salon daripada capek –capek prihatin padamu.” Louise pergi dengan wajah seakan jijik kepada kami.
Kami berjalan menuju kelas sambil membicarakan si ratu nenek sihir itu. “Aku heran, kenapa ada orang yang sejahat itu.”kata Jamie. Dia masih terheran-heran sambil tak percaya mengapa orang seperti itu dulunya adalah sahabat kami. Aku dan Lottie hanya bisa menaikkan bahu.
Tiba-tiba kami terhenti ketika kami melihat selembar pengumuman yang ditempel di madding sekolah. Tulisannya seperti ini:
IKUTILAH!!!
Lomba Rancang Busana Tradisional
Diadakan oleh klub desain
Desainlah baju kalian yang berbahan dasar kain batik!!
Kirimlah desain baju kalian ke ruang klub desain
Ditunggu hingga tanggal 28 Maret 2009

“Wah, ini sangat keren!!!”kataku. “hei, bagaimana jika kau mengikutinya? Kau kan pintar mendesain!”teriak Lottie. “Itu ide yang bagus! Tapi aku pasti akan kalah. Louise pasti mengikuti lomba ini. Dan dia pasti akan memenangkan lomba ini..”semangatku surut. “Charlie, kau pasti bisa. Percayalah padaku dan juga dirimu. Aku sering melihat rancanganmu. Dan menurutku desainmu jauh lebih bagus dari pada milik Louise. Yakinlah.”Lottie memberi semangat. “Yah, selain itu, apakah kau tak ingin melihat wajah sebal nenek sihir itu saat kau menang nanti?”Jamie jug ikut-ikutan memberi semangat padaku. “Baiklah, aku pasti bisa melakukanya.”
Hari perlombaan pun tiba!!! Dan dugaanku tepat, Louise ikut andil dalam perlombaan ini. Dan yang menyebalkannya lagi, Ia yakin sekali akan menang. Uh,lihat saja nanti. Aku ini adalah lawan terberatmu!!! Aku menatap Louise dengan wajah menantang.
Saatnya rancanganku ditampilkan. Dalam lomba ini, semua rancangan diperagakan oleh model yang tak lain dan tak bukan adalah murid sekolah ini. Rancanganku adalah sebuah gaun selutut dengan bahan batik berwarna keemasan, dengan sarung tangan berwarna putih. Aku mengerjakan gaun ini selama 3 hari!!! Jadi jangan heran jika wajahku terlihat sumringah saat melihat rancanganku di panggung.
Akhirnya babak pengumuman semi final. “Dan inilah nama-nama peserta yang lolos di babak semifinal. Louisa Enright, Kelly Kennedy, dan Charlie Moody!!” teriak sang pembawa acara yang tak kalah modisnya dengan para model. Aku, Lottie, dan Jamie berloncat-loncat kegirangan hingga sadar jika kelakuan kami menjadi perhatian orang-orang. Hi,hi,hi..kami sangat malu. Terutama Jamie yang jelas-jelas sebenarnya tidak cocok melakukan sikap itu. Tentu saja, dia kan laki-laki!!
Setelah pengumuman itu, tes berikutnya adalah menjelaskan makna dari rancangan masing-masing. Untunglah aku bisa melewatinya. Sekarang tinggal menunggu pengumuman pemenang di final nanti. Sambil menunggu kami pergi ke kantin untuk menyantap chiken cheese steak kami masing-masing.
Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 14.00. Saatnya pengumuman pemenang perlombaan rancang busana tradisional. Uh..aku, Lottie, dan Jamie harap-harap cemas akan pemenangnya. Kami berharap agar bukan Louise pemenangnya. Tak apa bila pemenangnya bukan aku, yang penting Louise kalah!! Kalah!!
“Dan akhirnya, setelah menunggu cukup lama, saya sudah memegang kertas berisi nama pemenang perlombaan ini. Nah, para penonton sekalian, apakah Louise, Kelly atau Charlotte yang akan jadi pemenangnya? Baiklah, pemenang lomba rancang busana tradisional adalah...”kata pembawa acara itu, membuatku deg-degan.
“Selamat untuk.....Charlotte Moody!!!”
Aku tak menyangka ini terjadi!! Aku pemenangnya!!! Dan itu bukan Louise!!! Aku sangat bangga melihat wajah Louise yang sangat sebal melihat tingkah kami, loncat-loncat, berteriak kegirangan!!! Biarlah orang-orang memperhatikan kami. Yang penting..... AKU PEMENANGNYA!!!!!

diary* 1

MILEY CYRUS RECIEVES TWO NOMINATIONS FOR THE 2009 MTV MOVIE AWARDS!!
yeah, Miley! she's nominated in the categories for ""BREAKTHROUGH PERFORMANCE FEMALE"in her movie, hannah montana the movie, and the categories for "best song from a movie.
in other news,
katanya, miley and justin gaston kastanyo(beeeuh, itu mah jupe punya, gaston kastanyo onde mande!)are break up!!yipiii!tp SAYANGNYA bukannya get back sma nick jonas(the cutest JB!) tp mlah dekat sma someguy yg ktanya "Zack Efron dari eropa"! tidaaak!!
padahal, me and my friend are soo happy because miley and miley are broke up. tp stelah mliht berita miley and "zack efron frm eropa" yg ga ganteng2 amat(banget), mulut kta nganga lebaar, sebesar foto miley dan orang itu di oceanUP.com!!
well, good luck for U miley!


NB: miley, do you need a glasses?because that guy is soo NOO!!

VALENTINE TERINDAH

“Valentine Terindah”
Oleh: Mutia Larasati
SMP Nusantara Kelas IA, Makassar

It’s Valentine day. Hari bahagia dan hari kasih sayang bagi semua orang. Hari dimana semua orang menebarkan CINTA kepada siapa pun yang dicintainya, cinta kepada kedua orang tua, cinta kepada saudara-saudara dan cinta kepada teman-teman. Sebagai tanda sayang dan cinta, di hari kasih sayang ini meraka saling memberi cokelat, boneka, bunga mawar, dan lain-lain. Hm..romantisnya..
Tapi semua itu tidak terjadi padaku, dan kurasa tak akan pernah terjadi padaku. Itu karena aku adalah seorang anak perempuan yang terbiasa dengan kehidupan orangtuaku yang penuh kesederhanaan dan tidak senang bermewah-mewah. Hal itu kadang membuatku tidak percaya diri di sekolah. Aku selalu merasa diriku tidak menarik dan tidak cantik. Akupun tidak pernah merasa pintar. Aku hanya merasa bisa dalam pelajaran sejarah, bahasa, dan segala pelajaran yang menggunakan kepiawaian menghafal. Karena itu juga membuat teman-temanku menjulukiku “si jago hafal”, Tapi dalam pelajaran menghitung..oh, itu adalah salah satu pelajaran kelemahanku. Aku selalu minder dengan teman kelasku, Yamada Mari. Dia cantik, kaya, modern dan dia adalah”master” matematika dan fisika di sekolahku, meski sedikit cerewet dan kelihatan angkuh sehingga terkadang membuat teman-temannya menjauhinya.
Namaku Tsuji Nozomi. Sekolahku di SMP kelas 2-1. Kibana yang bersebelahan dengan sungai yang jernih dan bersih dari pencemaran sebagai tempat bermain dengan teman-teman di musim panas tiba. Aku lahir dan tinggal di Miyazaki, Jepang. Kota yang menurutku sangat menyenangkan karena masih jauh dari hiruk pikuk keramaian kendaraan. Di pagi hari burung-burung bermain dan bercanda dengan kicaunya yang sangat merdu membuatku di hari libur betah dan bermalas-malasan hingga matahari menanjak.
Di musim panas, aku dan sahabat karibku, Kago Ai selalu membeli makanan favoritku, “kaki gori”, es serut yang dituang sirup beraneka rasa dan warna. Apalagi dimusim panas dikotaku ini kadang terasa membakar hingga ke ubun-ubun. Hm..enak sekali! Meskipun kami selalu membeli dengan sembunyi-sembiunyi karena ibu selalu melarangku membeli makanan dengan pengawet bahan kimia berwarna-warni.
Pada saat musim gugur tiba, di saat daun-daun jatuh berguguran dari tangkainya, aku dan Ai sering bermain dengan menggunakan dedaunan yang berjatuhan itu. Terkadang kami berguling-guling di atas daun-daunan yang warnanya bermacam-macam, atau jual-jualan dengan uang dari daun, dan lain-lain. Kemudian saat musim dingin tiba, kami bermain perang-perangan salju yang dingin menusuk hingga ke tulang-tulang. Meski dinginnya salju menusuk dan perih hingga bibir pecah-pecah, tapi sangat mengasikkan sekali!
Di saat musim dingin berakhir bunga-bunga mulai bermekaran dengan indahnya, pohon-pohon sakura mengeluarkan bunga berwarna putih bertanda musim semi mulai tiba, kami tak pernah menyia-nyiakan waktu itu pergi berlibur ke villa milik kakek Ai yang terletak di puncak bukit. Pokoknya, kami melakukan semuanya bersama. Maklum, kami sudah bersahabat sejak dari play group.
Oh.... valentine day tahun lalu aku iri melihat teman-temanku di sekolah. Mereka saling memberikan cokelat dengan berbagai bentuk dan warna pada teman laki-lakinya yang mereka kagumi. Sementara aku tidak ada kegiatan semeriah seperi mereka lakukan. Aku tidak mau kejadian kelabu itu terjadi lagi tahun ini padaku.
Di hari valentine kali ini, lagi-lagi aku iri melihat teman-teman kelas juga sahabatku Ai yang memberi cokelat berwarana pink pada Hideaki, teman sekelas kami yang juga kapten tim basket sekolah kami. Ai memberikan cokelat yang kami buat kemarin. Ai memang sudah merencanakan untuk memberi cokelat pada Hideaki. Tapi, aku belum merencanakan akan memberikan cokelatku untuk seseorang. Semalaman aku memikirkan hal itu. Aku tak mau cokelatku diambil oleh kakak laki-lakiku seperti tahun lalu. Aku tahu, dia memang laki-laki..tapi tahun ini aku menginginkan sesuatu yang berbeda. Aku ingin memberikan cokelatku kepada..hm..siapa ya..??
Aku memandangi murid laki-laki di kelasku. Hideaki, Takahasi, Mamoru...Oh, iya! Mamoru! Sejak tadi pagi Mamoru tidak menerima satu pun cokelat. Kabarnya, Mamoru telah menolak semua cokelat yang diberikan padanya. Hm..kurasa aku akan mengurungkan niatku untuk memberikan cokelat padanya. Yah, tidak jadi kasih cokelat deh..
Saat istirahat, aku dan Ai duduk di taman sekolah sambil menyaksikan teman-temanku bermain basket, aku melihat ke sekelilingku. Tiba-tiba aku merasa sedang diperhatikan seseorang. Tapi saat aku menoleh “sesuatu” yang memandangiku itu tidak menampakkan diri. Aku jadi curiga.
“Ai, cokelat yang kamu berikan pada Hideaki diterima, tidak?, tanyaku. “Diterima, dong! Malahan, Hideaki berjanji akan membalas cokelatku diWhite day, tanggal 13 Maret nanti.” terang Ai dengan mata berbinar-binar. “Yah, selamat deh..Aku ikut senang cokelat sahabatku diterima.”kataku dengan wajah sedih. “Kamu kenapa? Kamu kan sudah membuat cokelat juga. Kenapa tidak dikasih ke orang yang kamu kagumi?”Tanya Ai. “Aku tak tahu siapa yang sebaiknya aku berikan cokelat. Tidak ada teman laki- laki kita yang aku anggap special. Selain itu, tidak mungkin ada yang menganggap aku special. Jadi kurasa, tahun ini cokelat special ini akan dimakan oleh kakakku, LAGI.”
Seharian aku memikirkan sesuatu yang memperhatikanku. Siapa, ya dia.. apakah dia perempuan atau laki-laki, manusia atau bukan..aduh aku tak berani menyebutkan kata hantu.
Yah, apapun bentuknya, aku ingin maksud ‘sesuatu’ itu baik, bukan untuk menggangguku di hari valentine ini.
Teng-teng..teng...Bunyi bel berbunyi. Uh, pelajaran fisika. Semua murid menghela nafas. Aku selalu berfikir, kenapa pelajaran seperti ini harus kita pelajari. Menuruku tidak terlalu penting. Mana gurunya galak banget lagi! Ah, kayaknya fisika memang tidak disukai olehku, dan kayaknya oleh sebagian besar teman-temanku juga. Ketika bel berbunyi tanda pelajaran selesai dan istirahat, Aku dan Ai berjalan menuju kantin. Menu hari ini apa yah, tanyaku. Oh, spagetti dengan potongan fillet ikan. Hem...., pasti enak. Kami pun berdua memesannya. Ketika aku sedang menikmati spagetti fillet ikan yang masih panas dengan asapnya yang masih mengepul, tiba-tiba teman kelasku, Natsumi menemuiku. “Ada apa, Nacchi?”tanyaku pada Nacchi alias Natsumi. “Ehm..begini, Tsuji.”Nacchi menjawab dengan sangat gugup, membuatku jadi takut. “Tadi ada seseorang yang memintaku untuk memberi tahukan ini padamu.” “Memberitahu apa?”aku semakin penasaran. “Pokoknya, ‘orang’ itu memintamu untuk menemuinya pulang sekolah di taman.” Nacchi pun pergi sambil berlari. Aku dan Ai berdiri kebingungan melihatnya.
Sepulang sekolah, aku dan Ai langsung menuju taman sekolah yang masih berkabut dingin dan diujung ranting pepohonan masih tersisa butiran salju. Sebenarnya Ai ragu-ragu untuk menemaniku ke taman. “Tsuji, apa kau yakin akan kesana? Bagaimana jika ‘orang’ itu sebenarnya orang jahat?”Ai berbicara dengan muka ingin menangis. Kurasa Ai tidak ingin sahabatnya di tipu oleh orang jahat. “Ai, aku tahu kamu cemas. Aku juga sama cemasnya denganmu. Tapi, tidak ada salahnya kita coba. Siapa tahu orang itu bukan orang jahat seperti yang kamu kira. Aku berusaha menenangkan Ai.
Sesampainya di taman sekolah, Aku dan Ai mencari sosok yang katanya mencariku itu. Tapi, tidak orang lain selain seorang laki-laki yang menggunakan seragam sekolah dengan leher terbalut syal. Apa itu, yah, orangnya? . Tsuji, mungkin itu orang yang ingin menemui kamu. Coba temui dia, seru Ai”. Aku pun berjalan secara perlahan menuju orang itu. Aku merasa jantungku berdetak sangat cepat dan berkeringat, meski dingin masih menusuk hingga tulang. Aduh, siapa yah orang ini..??
“Ehm, permisi..saya dengar anda mencari saya. Anda siapa ya?, tanyaku dengan takut.
Tiba-tiba orang itu berbalik padaku. Ternyata itu adalah...Kak Hiroki? Dia, kan anak kelas 3-1 yang sangat di kagumi semua murid perempuan di sekolahku! Tapi..kenapa dia? “Oh, akhirnya kamu datang juga, kata Kak Hiroki dengan syalnya yang khas untuk pakaian musim dingin. Aku hanya bisa menganga mendengarnya. Pasti aku terlihat bodoh saat itu. “Aku tahu, kamu pasti bingung kenapa aku memanggilmu kemari. Aku ingi memberikan ini kepadamu.”kak hiroki memberikan sekotak cokelat kepadaku. “Sebenarnya beberapa hari ini aku sering memerhatikanmu. Aku ingin memberikan cokelat itu, tapi aku malu. “Tapi..kenapa kakak mau memberikan cokelat itu padaku? Mungkin aku tak pantas dan sangat berbeda dengan murid-murid lain yang juga suka sama kakak. Mereka cantik, pintar, berbakat. Sedangkan aku..?, aku jadi bingung sendiri. “ Karena kamu beda dengan mereka, sapanya. Mereka cantik, tapi dibuat-buat. Sedangkan kamu, punya yang lain yang mereka tidak miliki. Kamu punya inner beauty. Itu yang beda.” Aku tersanjung dan tersenyum haru mendengarnya, “Ini adalah valentine terindah di akhir musim dingin yang pernah ada.”

RATU SEKOLAH

“RATU SEKOLAH”
Oleh: Mutia Larasati

“Selenaaa....banguuun....!! Hari pertama sekolah!!!”, Ibuku membangunkanku. Hari ini memang hari pertama sekolah setelah libur musim panas yang cukup panjang. Oh..., rasanya Aku berat dan sangat benci untuk meninggalkan musim panas karena musim panas kali ini sangat mengasyikkan bagiku. Aku biasa bangun pada saat jam dinding di kamarku menunjukkan pukul 10.00 pagi. Padahal biasanya pada hari sekolah aku harus bangun jam 06.00 pagi.
Pada saat musim panas, tahun aku juga sering menghabiskan waktuku berenang bersama kedua sahabatku, Mirandalasabella Sanchez, dan David Gordo Gordon. Oh, tidak! aku BENAR-BENAR tidak ingin meninggalkan musim panas yang bagiku dan sahabat-sahabatku adalah musim sangat mengasyikkan.
Oh, iya. By The Way, namaku Selena White. Aku tinggal di Tennesse, kota kecil dan terpencil di Negara yang dipimpin oleh kulit hitam, Barrac Obama. Tidak ada yang istimewa di kota kelahiranku ini, jika kita membicarakan kotaku ini dijamin yang mendengarnya akan ketiduran. Aku sekolah di West Middle School, kelas 1. Orang tuaku memiliki restoran kecil cepat saji. Namanya Tennesse Hills. Aku memiliki 3 bersaudara. Kakakku Joe, dan Adikku Jackson. Saudara-saudaraku itu...hm..intinya jauh berbeda denganku. Joe, sangat suka dengan matematika dan fisika, pelajaran yang menurutku bikin pusing kepala dan paling kubenci. Joe sering sekali membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan 2 pelajaran tadi. Kemarin, Dia membicarakan “konsep tak terbatas”. Aku dan keluargaku hanya bisa bengong mendengarnya. Dan Aku langsung menjadi pahlawan, mengubah arah pembicaraan. Sedangkan Jackson.. Dia itu orangnya “lebay” alias suka melebih-lebihkan sesuatu. Minggu lalu, dia berteriak-teriak menyaksikan Joe saat berlatih baseball. Sampai-sampai dia di tangkap polisi taman. Memalukaan!! Yah, tapi kami adalah keluarga yang “bahagia”.
Di hari pertama saat aku, Miranda, dan Gordo baru memasuki gedung sekolahku, lagi-lagi terjadi sesuatu yang menyebalkan. Yah, mereka adalah Mikayla, dan si kembar Lily dan Lola. ”Teman-teman, lihat Selena dan dua teman anehnya memasuki sekolah ini!”kata Mikayla. “Yah, kukira mereka tidak akan berani datang kembali setelah Gordo meledakkan percobaan ilmiahnya!” kata Lily dan Lola bersamaan.
“ Hei, Mikayla, Apakah kepalamu terlalu banyak terkena matahari, sehingga otakmu jadi terbalik?? Oh, aku turut prihatin pada otak kecilmu itu.”kataku. “Haha.Lucu sekali, White. Hanya saja sangat amatir.”kata Mikayla. “Amatir? Apa maksudmu otak mini?” kata Miranda. “Yah, kau tahu. Musim Gugur ini akan diadakan Ratu Sekolah, dan tentu saja aku akan memenangkannya.”. “Ratu sekolah? Kau yakin kau bisa menjadi Ratu Sekolah? Tak akan ada orang yang ingin memilih orang sombong, centil, menyebalkan sepertimu. Mereka pasti akan memilih orang sepertiku.”kataku. “Oh, jadi ceritanya kamu juga ingin mencalonkan diri sebagai ratu sekolah? Kau tidak akan bisa mengalahkanku”. “Oh, aku takut sekali!”ejekku. Dan tiba-tiba bel sekolah tanda pelajaran pertama dimulai pun berbunyi.
“Selena, apa kau sudah gila?! Kau ingin mengalahkan otak mini itu? Kau pasti gagal, selena..Maksudku, dia itu Mikayla. Orang terpopuler di sekolah. Kau yakin dengan keputusan itu?”kata Miranda saat dia menelponku. “Tenang saja, ‘Randa. Aku bisa melakukannya. Tapi aku membutuhkan bantuanmu dan Gordo.”kataku menenangkan Miranda. “Maksudmu?”. “Aku sekarang ini sedang membuat brosur ‘kampanyeku’. Dan kita akan menyebarkan ini ke semua orang di sekolah.”kataku. “Haha.ha...Kau serius? Seperti “Caleg” saja. Eh, dengar-dengar Mikayla tidak berkampanye ataupun sosialisasi kali ini.”. “yah, semoga saja hal itu bisa membuat anak-anak sekolah lebih memilih aku dibanding dia. Jadi, bersiap untuk membagi brosur besok!” “Yah, aku akan melakukan apa saja agar temanku ini bisa mengalahkan Kau-Tahu-Siapa.”kata Miranda. Aku tersenyum mendengarnya.
Beberapa minggu kemudian, saatnya acara penobatan Ratu Sekolah. “Dan sekarang saatnya dua calon ratu sekolah kita untuk berpidato.”kata Rachel selaku pembawa acara. “Kita sambut Mikayla McGuire!”.
“Haloo, teman-teman! Selamat malam semuanya. Aku, Mikayla McGuire, kurasa kalian semua sudah tahu, akan menjadi Ratu Sekolah malam ini. Aku tahu, Kalian tidak akan salah pilih memilih Selena yang tidak-terkenal itu. Selain itu, aku sudah biasa memimpin semua perkumpulan. Apalagi menjadi Ratu sekolah seperti ini. Jadi, aku sudah tahu cara menangani hal-hal seperti ini. Pokoknya pilih aku!!! Selamat malam!”kata Mikayla dengan suara cemprengnya. Sungguh, melihat wajahnya saja Aku sangat sebbel!
“Oke, itu tadi Mikayla McGuire. Bagaimana menurut kalian teman-teman?Apakah kalian ingin memilihnya menjadi Ratu Sekolah? Nah, sekarang mari kita dengarkan kata-kata dari Selena White!” sambut MC, Rachel.
Aku menaiki tangga panggung itu. Dengan gugup aku memandangi semua penonton di hadapanku.
“Ehm. Selamat malam. Aku Selena White. Sebenarnya ini pertama kali aku mencalonkan diri sebagai Ratu Sekolah. Aku adalah pemimpin dari klub fotografi. Ehm..Aku juga sering bersosialisasi seperti membacakan buku kepada anak-anak di Taman Kanak-kanak. Selain itu, Aku juga sering mengunjungi Panti Jompo, menghibur orang-orang di sana. Aku juga sering mengikuti pertemuan atau konferensi. Jadi, Kurasa, anda tidak akan salah pilih jika memilihku dan Aku mampu untuk menyandang gelar Ratu sekolah”kataku.
“Aku tahu, aku kurang terkenal di antara kalian. Aku jauh berbeda dibandingkan Mikayla. Tapi, terkenal atau tidaknya diri kita, hal itu tidak bisa menandakan diri kita bahwa kita mampu melakukan sesuatu. Kalian tahu, seseorang bisa dinilai dari apa yang ada dalam diri kita, dalam otak kita. Dan bukan dari siapa kita, apalagi dari paras wajah kita.”Aku mengatakan semua isi hatiku.
“Sekian dariku. Semoga Aku bisa menjadi yang kalian harapkan jika aku terpilih menjadi ratu sekolah. Selamat malam.”aku mengakhiri cloteh dalam pidatoku. Oh..tadi adalah detik-detik yang memalukan bagiku! Aku yakin, para penonton menertawaiku. Aku pasti terlihat bodoh di atas tadi..
“Oke. Kedua calon kita sudah berpidato. Sekarang, untuk penonton-penonton dipersilahkan untuk memberikan suaranya di tempat yang telah disediakan!”kata Rachel, MC kocak itu.
1 jam kemudian...
“Oke, semuanya. Terima kasih telah memberikan suaranya kepada dua kandidat kita kali ini. Dan sekarang Aku sedang memegang nama kandidat yang akan menjadi Ratu sekolah kita. Dan Ratu sekolah kita tahun ini adalah....”kata Rachel, membuat aku hampir pingsan. Hei, lihat disana! Terlihat wajah Mikayla yang sangat yakin dirinya terpilih.
Beberapa hari kemudian, Aku dan dua sahabatku dengan bangganya memasuki ruang kelasku, tanpa mendengar suara cempreng Mikayla dan cekikikan si kembar Lily dan Lola. Mereka selama ini selalu mencicbir ketika kami berpapasan dengan mereka di kantin sekolah. Tentu saja, mereka tidak akan mungkin mengejek kami lagi. Karena tahun ini aku adalah pemenang RATU SEKOLAH!

Senin, 11 Mei 2009

hannah jadi mr.bean?

once upon a time..(emang dongeng?)
pda suatu mlaam..
yg trang bnderang krna lampu..

saat it jam 9 mlam.
it's time to hannah montana!!
i'm soo glad, sampai narator di disney channel itu bilang:
"Mr.Bean....NEXT."


Nooooo!!!!

trnyata jadwalny d rubah,

hannah cma tyang hrii jumat smp mggu.





iihh, nyebeliin gilaaa!!

sungguh.

klo muti ktemu yg ngatur jadwal tayang
acara d disney,

muti lgsg cekik dya

and i say:




KEMBALIKAN JADWAL HANNAH!!!!




i'm pretty brave to do it,
because my friends that love HM

gonna do that too!!!




bersiap lah "yang ngatur jadwal disney channel"!!!



kmi akan dtaaangg!!


(not really..I mean we don't know who is that!)